Senin, 04 Januari 2010

Pernahkah ada Perasaan Malu ketika mendengar lirik" Melayu

Ketika saya bilang 'lirik melayu' saya tidak mengkritisi asal geografis nya,
tapi lebih kepada fakta aktual kalau lirik lagu melayu mayoritas bersifat pengagungan sifat2 lemah, mudah menyerah, meratapi nasib & minta dikasihani, all about love...
Dan inilah yg terjadi disini, penerapan energi lirik melayu sudah-tanpa tersadar-merasuk ke semua elemen kehidupan masyarakat kita hingga banyak kebijakan dan kesepakatan moral yg seperti bercermin disana.
Yg saya kurang paham, apakah masyarakat kita memang cengeng dari dulu atau menjadi tambah cengeng sejak booming lagu2 melayu?

"Nada-nada yang minor
Lagu perselingkuhan
Atas nama pasar semuanya begitu klise..." yiiap...sebagian penggalan dari lirik lagu ERK...

lebih mengutamakan kepentingan pasar, bahkan idealisme yang diusung dari awal pembentukan band pun dengan mudahnya menguap begitu saja.


* ternyata kepentingan dan permintaan pasar diatas segala-gala'nya, meskipun itu mengorbankan idealisme mereka *
Diposting oleh di

9 komentar:

  1. Gilang Adikara4 Januari 2010 pukul 18.03

    ga ada pasar ga ada duit bro...

    BalasHapus
  2. astrid christina4 Januari 2010 pukul 19.11

    sebagai pecinta musik berkualitas,
    aku sangat menyayangkan musik Indonesia saat ini..
    'progressive chord' yang hampir sama,
    lirik asal - asalan..
    dan LAKU KERAS!
    hufft...
    tp ngga bisa jg nyalahin selera sebagian besar masyarakat Indonesia yg kampungan itu..
    *bingung juga)

    BalasHapus
  3. Lala Nisa5 Januari 2010 pukul 05.20

    idealis setengah realistis :)

    BalasHapus
  4. Minds of Maher5 Januari 2010 pukul 06.54

    Hmm..saya kira,musik melayu nantinya hanya akan menjadi sebuah trend musik di Indonesia yang lama-lama akan hilang dan berganti dengan trend musik yang baru...Hanya musisi yang mau terus belajar dan memperbaharui diri yang akan bertahan di industri ini..

    BalasHapus
  5. Anisa Setya Arifina5 Januari 2010 pukul 20.19

    nimaktin ajalah, perbedaan kan manis. kalo semua sama gak enak dong, bosen.tapi nanti kalo ada tren baru lagi juga musik melayu akan tergeser.

    tapi saya termasuk orang yang tidak suka lagu-lagu dengan lirik melayu. habis gak bisa karokeannya sih...susah nadanya ada cengkok2 nya...hehehe....

    BalasHapus
  6. jadukismyname6 Januari 2010 pukul 15.46

    @gendon..yoii ndon
    jiwa kapitalis sangat terasa y?

    @astrid..gk jarang juga,cuma menelurkan satu hits trus nguap entah kmana band itu..

    @lala...kapitalis mengalahkan idealis..hahahaha

    @anisa...hishh..perbedaan pie to nis..rata" band baru podo kabeh og..lagu percintaan..mendayu"...

    BalasHapus
  7. abib8 Januari 2010 pukul 23.33

    aq g suka musik melayu...
    bener kalo cengeng. Mending lagu2nya diganti haluan jadi yg bersemangat.
    haha

    BalasHapus
  8. sayaadalahasteria8 Januari 2010 pukul 23.42

    aku juga gak terlalu sukaa..
    tapi setidaknya kita menghargai hasil karya tersbut

    BalasHapus
  9. jadukismyname10 Januari 2010 pukul 14.49

    @abib..terkadang cengeng juga perlu bib..mewakili perasaan istilahnya(ambil saja contoh ten2five,moccamdll)..tp kali cengeng yang sengaja dicengengkan (lirik ngasal) lucu juga..

    @asteria..
    kita menghargai itu pasti...tp kalo seseorang suda merasa stack n bosan ama suatu hal..apa jadinya?

    BalasHapus

Langganan: Posting Komentar (Atom)